Tari Saman adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Aceh, Indonesia. Tarian ini dikenal juga dengan sebutan “Tari Ratoh Jaroe”, yang berarti “tarian cantik” dalam bahasa Aceh. Tari Saman ini merupakan tarian yang sangat khas dan menjadi simbol budaya Aceh.
Tarian Saman
dilakukan oleh sekelompok penari yang terdiri dari pria dan wanita, yang
membentuk lingkaran di atas selembar tikar. Mereka menari dengan
gerakan-gerakan yang khas, serentak dan harmonis, disertai dengan irama musik
yang menggema kuat dan jelas. Musik yang digunakan untuk Tari Saman adalah
musik tradisional Aceh yang biasanya dimainkan dengan menggunakan alat musik
seperti gendang, rebana, serunai, dan sejenisnya.
Gerakan-gerakan
dalam Tari Saman sangat beragam dan dinamis, mulai dari gerakan tangan, kepala,
hingga gerakan badan dan kaki yang cepat. Gerakan-gerakan tersebut biasanya
disertai dengan vokal yang dinyanyikan oleh para penari, seperti “meugah,
meugah, meugah, ho!”, “celeng, celeng, celeng, ho!”, dan lain sebagainya.
Tari Saman
memiliki makna dan pesan yang cukup dalam, yaitu tentang kebersamaan,
kekompakan, dan semangat gotong-royong. Tarian ini menjadi simbol kesatuan dan
solidaritas masyarakat Aceh, yang sangat terkenal dengan semangat
kebersamaannya dalam menghadapi berbagai masalah.
Tari Saman
seringkali ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti upacara adat,
pernikahan, atau acara kenegaraan. Namun, tarian ini juga sering ditampilkan
dalam acara-acara yang bersifat hiburan, seperti konser musik atau festival budaya.
Meskipun
begitu, Tari Saman membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang cukup tinggi,
karena gerakan-gerakannya yang sangat dinamis dan serentak. Oleh karena itu,
para penari Tari Saman biasanya dilatih secara intensif dan rutin, agar dapat
menguasai gerakan-gerakan tari ini dengan baik dan mampu menampilkan tarian
yang indah dan mengesankan.
Bagaimana
sejarah dan asal-usul dari Tari Saman?
Sejarah dan
asal-usul Tari Saman cukup kaya dan memiliki beberapa versi yang berbeda.
Namun, secara umum, Tari Saman diyakini berasal dari Kabupaten Gayo Lues di
Provinsi Aceh, pada abad ke-12.
Menurut
legenda, Tari Saman bermula dari sebuah kisah cinta antara seorang pemuda dan
seorang putri yang tidak diizinkan untuk bersatu. Mereka kemudian menciptakan sebuah
tarian dengan gerakan yang sangat dinamis dan serentak, sebagai bentuk ekspresi
perasaan mereka yang tidak terucapkan. Tarian tersebut kemudian diadopsi oleh
masyarakat Aceh dan menjadi sebuah tarian yang sangat populer.
Selain itu,
ada juga versi lain yang menyatakan bahwa Tari Saman bermula dari
praktik-praktik keagamaan atau kepercayaan animisme nenek moyang Aceh. Tarian
ini digunakan sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada para dewa atau roh
yang diyakini bisa membantu masyarakat Aceh dalam menghadapi berbagai masalah.
Dalam
perkembangannya, Tari Saman menjadi semakin populer dan menyebar ke seluruh
Aceh. Tarian ini juga semakin terkenal di luar Aceh, bahkan di berbagai belahan
dunia. Pada tahun 2011, Tari Saman resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda
oleh UNESCO, sebagai bentuk pengakuan atas kekayaan budaya Indonesia.
Sejak saat
itu, Tari Saman semakin terkenal dan diapresiasi sebagai salah satu warisan
budaya Indonesia yang unik dan menarik. Tarian ini juga menjadi simbol budaya
Aceh yang sangat penting, sebagai bentuk ekspresi kebersamaan, kekompakan, dan
semangat gotong-royong yang tinggi.
Apa saja
elemen dan ciri khas dari Tari Saman?
Tari Saman
memiliki beberapa elemen dan ciri khas yang sangat unik dan membedakannya dari
tarian-tarian tradisional lainnya. Beberapa elemen dan ciri khas tersebut
antara lain:
Gerakan
Serentak dan Harmonis
Gerakan dalam
Tari Saman dilakukan secara serentak dan harmonis, di mana seluruh penari
menari dengan gerakan yang sama dan seirama. Gerakan ini dilakukan dengan
sangat dinamis dan cepat, sehingga menimbulkan suara hentakan yang khas.
Irama Musik
yang Khas
Musik yang
digunakan dalam Tari Saman adalah musik tradisional Aceh yang biasanya
dimainkan dengan menggunakan alat musik seperti gendang, rebana, serunai, dan
sejenisnya. Irama musik yang khas tersebut menjadi pengiring gerakan dalam Tari
Saman, dan memberikan kesan dinamis dan semangat yang tinggi.
Vokal yang
Unik
Selain gerakan
dan musik, Tari Saman juga dilengkapi dengan vokal atau yel-yel yang sangat
unik dan menjadi ciri khas dari tarian ini. Yel-yel tersebut biasanya
dinyanyikan oleh seluruh penari dengan suara yang kuat dan jelas, sebagai
bentuk pengiring gerakan dalam Tari Saman.
Penampilan
Kostum yang Khas
Kostum yang
dikenakan oleh para penari Tari Saman juga sangat khas dan unik. Biasanya
terdiri dari pakaian adat Aceh seperti baju kurung dan kain sarung, serta
hiasan kepala yang berupa gelang karet atau ikat kepala kain.
Makna yang
Dalam
Tari Saman
memiliki makna dan pesan yang cukup dalam, yaitu tentang kebersamaan,
kekompakan, dan semangat gotong-royong. Tarian ini menjadi simbol kesatuan dan
solidaritas masyarakat Aceh, yang sangat terkenal dengan semangat
kebersamaannya dalam menghadapi berbagai masalah.
Dengan
elemen-elemen dan ciri khasnya yang unik, Tari Saman menjadi salah satu tarian
tradisional Indonesia yang sangat menarik dan memukau.
0 Komentar