Bab I : Pendahuluan
a.
Latar Belakang Masalah
Historiografi yaitu
Sejarah Penulisan Sejarah, hanya karena sejarah modern selama ini dianggap
berasal dari Eropa, maka sejarah Historiografi Eropa yang paling sering
dibicarakan. Selain itu, juga menunjukkan pergantian pendekatan, pendekatan
rhetorika, pendekatan sejarah kritis, dan pendekatan ilmu sosial.
Sejarah Historiografi Eropa akan dilihat sebagai gejala yang
terikat oleh waktu (time bound) dan terikat oleh kebudayaan (culture bound)
zamannya. [1]
Tidak kalahnya berbicara tentang Historiografi Islam, Para sejarawan Muslim
pada periode klasik dan pertengahan telah menulis buku sejarah dalam jumlah
yang sangat banyak, Jurdi Zaydan, dalam bukunya Tarikh Al Tamaddun al Islami, menyatakan bahwa tidak ada bangsa
atau golongan manusia sebelum periode modern ini, yang menghasilkan karya tulis
sejarah dalam jumlah yang sama dengan apa yang dihasilkan kaum Muslimin.
Perkembangan pesat penulisan sejarah itu, bagaimanapun tidak dapat dipisahkan
dengan perkembangan peradaban Islam pada
umumnya. Perkembangan budaya dan peradaban Islam itu berlangsung sangat cepat.
Dalam bidang politik, hanya dalam satu abad sedikit, Islam sudah menguasai
Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, Sebagian
Asia Kecil, Persia, Afghanistan, daerah yang disebut sekarang Pakistan,
Turkmenia, Uzbekistan, dan Kirgis di Asia Tengah. Kebangkitan Islam itu telah
melahirkan sebuah imperium,mengalahkan dua imperium besar yang sudah ada
sebelumnya, Persia dan Byzantium.[2]
Berbicara mengenai historiografi, tentu di dalam mata kuliah ini
tercantum jenis-jenis Historiografi, maka dalam makalah ini kami akan membahas
salah satu dari 3 jenis Historiografi yaitu Chronography.
b.
Rumusan Masalah
Bagaimana yang dimaksud dengan Chronography?
c.
Tujuan Masalah
Agar mengetahui
dan memahami apa itu jenis Historiografi yaitu Chronography.
BAB II : Pembahasan
a.
Pengertian Chronography /Kronografi
Chronos jika
dijabarkan menjadi kronos atau kronologi yang berarti urutan waktu dari sejumlah
kejadian atau peristiwa, sedangkan graphy yang berati tulisan atau penulisan.
Kronografi secara istilah yaitu penulisan yang dijabarkan berdasarkan urutan
waktu dari sejumlah kejadian atau perisitiwa. Kronografi yaitu merupakan bagian
dari historiografi dan historiografi merupakan metode dari Sejarah Itu sendiri.
Berbicara
Historiografi yaitu berbicara tentang Sejarah, karena Historiografi merupakan
bagian dari Sejarah. Sejarah ialah ilmu tentang waktu, Apa yang dapat
dibicarakan tentang waktu ? dalam waktu terjadi empat hal, yaitu:
1.
Perkembangan
2.
Kesinambungan
3.
Pengulangan
4.
Perubahan.
Perkembangan
terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain.
Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
lebih kompleks. perkembangan mengandaikan tidak ada pengaruh luar yang
menyebabkan pergeseran. Contoh yang paling jelas ialah perkembangan demokrasi Amerika. Masyarakat Amerika
mula-mula berbentuk kota-kota kecil di New England pada awal abad ke 17. Di
kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul. Dari
kota-kota kecil itulah tumbuh Provinsi, dari Provinsi tumbuh kota-kota Besar,
dari kota Besar tumbuh menjadi kota Metropolitan hingga Megapolitan. Yaitu
terus berkembang, kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan terjadi bila peristiwa yang
pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Perubahan terjadi bila masyarakat
mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan.
Agar supaya
setiap waktu dapat dipahami, sejarah membuat babakan waktu atau periodisasi
ialah supaya setiap babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya, sehingga mudah
dipahami. Misalnya Sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu
Zaman Klasik, Zaman Pertengahan dan Zaman Modern. [3]
Ketika terjadi
perubahan maka dari perkembangan tersebutlah tulisan-tulisan lahir dari
berbagai urutan waktu dan periodisasi waktu kejadian yang terjadi.
Historiografi
dalam bentuk analistik merupakan bentuk khusus penulisan sejarah dengan
mempergunakan kronologis. Di dalam kitab tersebut di cantumkan keadian
tiap-tiap tahun. Misalnya ditulis “ Dalam tahun Pertama “ atau “ Kemudian masuk
tahun Sembilan “, yang selanjutnya peristiwa-peristiwa dalam tahun-tahun
tersebut dicantumkan satu persatu. Penyajian dalam bentuk ini sepenuhnya
berkembang pada masa Al–Thabari. Karya sejarahnya permulaan terbit pada
dasawarsa pertama abad ke 10 M dan
diteruskan sampai tahun 915 M. Walaupun karya Al-Thabari ini merupakan karya
terbesar yang mempergunakan bentuk analistik, namun menurut catatan para ahli
bukanlah karya ini yang memulainya terlebih dahulu. Para penulis Muslim
mencatat bahwa yang asli dan mula-mula melaksanakan bentuk seperti ini dimulai
dalam bentuk kecil kemudian berkembang. Misalnya yang telah menulis karya
sejarah sebelum Al –Thabari dalam bentuk analistik ialah :
1.
Sejarah Khalifah Ibnu Hayyat yang ditulis sampai tahun 847 M
kira-kira delapan tahun sebelum penulisnya meninggal dunia, ini juga dalam
bentuk analistik yang memulai uraiannya
mengenai arti tarikh dan uraian singkat mengenai sejarah Muhammad pada
permulaan hayatnya.
2.
Pada pertengahan kedua abad ke Sembilan M ada kitab Sejarah dari
Ya’qub ibn Sufyan juga ditulis menurut urutan tahun ditambah dengan beberapa kutipan-kutipan.
3.
Sejarah dari Ibnu Abi Haitamah juga menunjukkan fasal-fasal dengan
urutan waktu walaupun terbatas bila dibandingkan dengan karya-karya lainnya
secara keseluruhan.
Beberapa hal
yang belum ada kepastiannya terjadi dalam kenyataan, bahwa memakai perkataan
tarikh sebagai judul sesuatu kitab hanya menunjukkan bahwa karya tersebut
berisi data kronologis, walaupun dapat dipergunakan untuk karya dalam bentuk
analistik namun tidak perlu mengikuti penggunaan bentuk analistik di dalam
penyajian sejarah.[4]
Secara teori
mungkin bahwa penulis-penulis Muslim yang telah berkenalan dengan cara
penggunaan data sejarah dan semenjak diperkenalkan tahun hijriah mereka sampai
kepada kesimpulan bahwa bentuk analistik merupakan cara yang sangat
menyenangkan dalam penyajian sejarah. Walaupun ide lama berlaku, bentuk
kesusteraan yang muncul lain tidak terpisah dari ide tersebut, dan bentuk
kesusteraan yang dirintangi tidak dapat diatasi karena ruang dan waktu, maka
lebih terjamin apabila berasumsi bahwa karya itu adalah bukan ciptaan sendiri,
tetapi sedikit banyak juga meniru dari karya-karya lainnya.[5]
Kronik Yunani
pada periode itu ketika Islam datang menyajikan bentuk Historiografi analistik
secara jelas, yang dapat diketahui di dalam karya-karya Muslim terakhir. Ketika
Ioannes Malalas yang juga hidup pada waktu ini, mempergunakan bentuk analistik,
“di dalam tahun yang sama, di akhir tuntutan yang sama“. Pelaksanaan sehubungan
dengan kekuasaan kaisar-kaisar tertentu di tempatkan dalam struktur analistik.[6]
Mengenai sejarah
Islam, para ahli membagi menjadi beberapa periode :
1.
Zaman Ideal, yang meletakkan dasar-dasar pertama kebudayaan Islam,
berjalan selama 40 tahun terdiri dari Masa Nabi Muhammad SAW, semenjak hijrah
ke Madinah sampai wafatnya, selama 10 tahun dan masa Khulafaur ar Rasyidin dari
Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali selama 30 tahun.
2.
Zaman perkembangan, yaitu masa berkembangnya kebudayaan Islam,
meliputi tiga benua Asia, Afrika dan Eropa. Ini terjadi pada masa Umayyah yang
berpusat di Damaskus selama 90 tahun.
3.
Zaman keemasan Islam, yaitu zaman kebudayaan Islam mencapai
puncaknya, baik lapangan ekonomi, kekuasaan, Ilmu pengetahuan maupun kesenian.
Zaman ini meliputi :
a.
Masa Abbasiyah I yang berpusat di Baghdad, berjalan selama 100
tahun dengan para khalifahnya yang mempunyai kekuasaan penuh, berpikir maju dan
pecinta ilmu.
b.
Masa Abbasiyyah II, dimana politik pusat Abbasiyyah
berangsur-angsur melemah, tetapi dalam lapangan kebudayaan, terutama dalam
lapangan ilmu pengetahuan, ibukota-ibukota propinsi berlomba menyaingi Baghdad
dalam hal kemajuan.
4.
Zaman penyerbuan, dimana umat Islam mengalami penyerbuan dari
segala penjuru.
5.
Zaman kemunduran, yang dimulai oleh zaman gemilang dalam lapangan
politik di zaman Usmaniyah, Safawiyah, dan Mughal, diakhiri dengan penjajahan
hampir seluruh Dunia Islam oleh Eropa barat. [7]
Harun Nasution membagi
sejarah Islam secara garis besar ke dalam tiga periode :
1.
Periode Klasik ( 650-1250 M )
2.
Periode Pertengahan ( 1250-1800 )
3.
Periode Modern (1800- seterusnya )
Menurut Ali
Hasjimi periodisasi sejarah Islam dibagi ke dalam sembilan periode sesuai
dengan perubahan politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan Islam adalah
sebagai berikut :
1.
Masa Permulaan Islam dimulai sejak lahirnya Islam pada tanggal 17
Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai 41 H, atau 6 Agustus 610-661 M.
2.
Masa Daulah Amawiyah 41-132 H ( 661-750 M )
3.
Masa Daulah Abbasiyah I 132-232 H ( 750-847 M )
4.
Masa Daulah Abbasiyah II 232-334 H ( 847-946 M )
5.
Masa Daulah Abbasiyah III 334-467 H ( 946-1075 M)
6.
Masa Daulah Abbasiyah IV 467- 656 H ( 1075-1261 M)
7.
Masa Daulah Mughal 656-925 H ( 1261-1520 M)
8.
Masa daulah Ustmaniyah 925-1213 H ( 1250-1801 )
9.
Masa Kebangkitan baru 1213 H ( 1801 M-sekarang )[8]
Pembagian periode sejarah Islam dalam beberapa periode tersebut
bersifat kronologis.
Bab III : Penutup
a.
Kesimpulan
Kronografi
Merupakan Bagian dari pada Jenis Historiografi yaitu tulisan berupa menurut
kronologi atau urutan waktu sebuah kejadian atau peristiwa. Historiografi yaitu
dapat disimpulkan sebagai sejarah penulisan sejarah, Sejarah tidak jauh-jauh
dari Waktu, di dalam ilmu sejarah yaitu terdapat babakan waktu yang sangat
berpengaruh terhadap penulisan sejarah itu sendiri. Seperti yang telah kami
uraikan dalam bab sebelumnya tentang analistik, kronologi dan babakan waktu
dengan mencantumkan beberapa tokoh-tokoh sejarawan .
b.
Saran
Kami
menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata kesempurnaan,karena kami sebagai mahasiswi yang masih dalam bimbingan
belajar dengan usaha untuk mencapai kesuksesan.Untuk menyempurnakan makalah
ini, maka kami membutuhkan kritikan dan juga saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yusri Abdul Ghani , Historiografi Islam
dari Klasik hingga Modern (Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada, 2004)
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu
Sejarah (Yogyakarta : Bentang Budaya, 1995)
Munawiyah Dkk, Sejarah Peradaban
Islam (Banda Aceh : Bandar Publishing, 2009)
Sunanto, Musyrifah , Sejarah Islam Klasik
(Jakarta :Kencana, 2011 cet ke 4)
Umar, A.Muin , Historiografi
Islam (Jakarta : Rajawali Pers, 1988)
[1]
Dr.Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta : Bentang Budaya ,
1995) hlm.37.
[2] Dr.Yusri
Abdul Ghani Abdullah, Historiografi Islam dari Klasik hingga Modern (Jakarta
: PT.Rajagrafindo Persada, 2004) hlm.IX.
[7] Prof.Dr.Hj.Musyrifah
Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Jakarta :Kencana ,2011 cet ke 4) hlm.6.
0 Komentar