Pengarang :
Dra.Hermawati,M.A.
Judul : Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit :PT.Rajagrafindo Persada
Tahun Terbit : 2005
Tebal Buku : 201
Bab 1 : pengantar
Buku yang berjudul Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi Alasan
saya memilih buku ini karena saya sangat tertarik dengan sejarah Palestina dan
Yahudi, dan peperangan yang terjadi sangat lama dari dulu hingga sekarang
membuat saya ingin mengetahui dan mencari tentang sejarah dan cikal bakal semua
itu terjadi, yaitu dapat di katakan peristiwa yang sangat berkepanjangan. Buku
tentang Yahudi dan Palestina masih sangat sedikit di perdapatkan, dan bagi saya
ini adalah peristiwa yang sangat menarik dan juga patut untuk di ketahui. Saya
penasaran dan sangat tertarik dengan apa penyebab, bagaimana, dan kenapa perang
antara Yahudi dan Arab Islam, Israel dan Palestina. Yahudi sangat bersi keras
untuk mendirikan sebuah negara besar beragama Yahudi yang dinamakan Israel itu
di tanah Palestina dengan menuntut yang katanya yaitu tanah leluhur mereka atau
tanah yang di janjikan, sehingga banyak upaya yang mereka jalankan dan lakukan
untuk mendapatkan semua itu. Maka dari itu saya memilih buku ini untuk menjadi
bahan resensi buku saya yang saya ajukan kepada ibu pembimbing mata kuliah ini,
jauh sebelum dari tugas ini, saya memang sangat tertarik dengan sejarah yang
menyangkut dengan Yahudi dan Palestina. Perlu adanya buku bacaan terhadap
peristiwa yang sangat fenomenal ini, sebagai pengetahuan kita yang luas atas
peristiwa yang sangat memprihatinkan ini, tidak hanya mengetahui melalui media
saja yang banyak di tampilkan tentang zionisme, Islam dan perlawanan Islam yang
tidak ada harganya di mata mereka.
Bab 2 : Isi buku
Buku yang berjudul
Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi terdiri atas 7 bab atas 201 halaman, dalam 7
bab tersebut yang mana sudah termasuk pendahuluan dan penutup dalam buku ini.
Bab 1 yaitu terdiri
atas 4 sub bab yaitu mengenai latar belakang pemikiran penulis mengenai sejarah
Yahudi Israel dan Arab Palestina, yang akan membahas sejarah Yahudi atau Bani
Israel, terjadinya konflik antara Israel dan Palestina dan peranan negara Islam
dalam menyelesaikan konflik tersebut, dan upaya mencari perdamaian antara
Israel dan Palestina. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejarah agama Yahudi
dan bagaimana latar belakang munculnya konflik antara Israel dan Palestina,
metodologi penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis dan historis.
Sub bab yang ke empat yaitu kerangka Teori dikatakan bahwa unsur awal ingin
mendirikan negara sendiri yaitu akibat dorongan Nasionalisme, yang mana pada
kerangka teori ini di sebutkan beberapa pendapat-pendapat para Ahli .
Bab 2 Israel Masa Pra sejarah
Bab ini terdiri atas 6 sub bab yang mana menjelaskan tentang
pengertian dan asal usul Israel, menjelaskan asal kata nama Yahudi itu sendiri
yang terdiri dari beberapa kata dan makna. Asal orang yahudi di riwayatkan yaitu
dari 12 keturunan nabi Ya’qub dan asal usul Israel di jelaskan sangat lugas dalam
bab ini pada subbab ini. Dari kedua belas Ya’qub inilah sejarah Bani Israel
akan membentuk karakteristik sebuah bangsa ( nation ) yang di akui oleh
bangsa-bangsa lainnya di kemudian hari, dan memiliki tanah yang di janjikan,
yaitu tanah Kanaan, seperti klaim mereka, bahwa Kanaan adalah tanah warisan untuk
anak cucu Ibrahim yang di klaim sebagai hak milik mereka. Namun. Kanaan memang
bukan negeri “ yang menjanjikan “ dari segi pertanian dan ekonomi sehingga
musibah kelaparan yang melanda negeri tersebut memaksa orang-orang Israel harus
mengembara dan mencari persediaan makanan ke negeri tetangga yang memiliki
persediaan makanan yang cukup melimpah, seperti Mesir yang dikenal sebagai
negeri “ gudang gandum “. Dua belas orang putra masing-masing mempunyai
keturunan yang banyak dan berkembang biak.dalam waktu yang tidak lama, mereka
menjadi suku yang besar dan berpengaruh terhadap daerah-daerah tempat mereka
tinggal. Mereka menjadi kelompok-kelompok pengembara untuk mencari tempat yang
subur, atau merebutnya dari suku-suku lain. Bani Israel pada masa pengembaraan
di Mesir, Mesir merupakan negara yang paling bagi penempaan Israel, yang di
awali dari Yusuf, putra ke sebelas dari Ya’kub yang terbuang dari komunitasnya
karena perlakuan saudara-saudaranya yang iri atas kecintaan Ya’qub yang
berlebihan terhadap Yusuf di bandingkan saudaranya yang lain. Yusuf sampai ke
Mesir di bawa oleh pedagang Mesir yang sedang melintasi sumur tempat Yusuf di
buang oleh saudara-saudaranya. Setelah Yusuf meninggal, Bani Israel berubah,
pelindung mereka sudah tidak ada lagi, mereka tetap terpisah dari bangsa Mesir.
Langkah pertama untuk mencegah perkembangannya, yakni mewajibkan mereka
melakukan kerja paksa untuk itu, diadakan dua proyek besar yaitu membangun kota
Piton dan kota Ramses. Ketika Firaun Ramses II berkuasa, di buat undang-undang
yaitu menetapkan bahwa setiap bayi laki-laki Israel yang lahir harus dibunuh,
banyak siksaan pada saat itu untuk Israel. Musa yaitu bayi yang di buang dan di
temukan oleh Firaun dan di didik oleh Firaun di jadikan sebagai anak Raja,
kaumnya semakin menderita karena di perlakukan semena-mena oleh orang-orang
Mesir. Alquran menceritakan kisah Musa dan kejadian yang berkaitan lebih dari
satu surat karena tujuannya bukanlah untuk menelusuri sejarah-sejarah orang
Yahudi, tapi untuk menekankan kepada pembacanya akibat dari tingkah laku yang
salah pada kehidupan bangsa-bangsa. Eksodus bani Israel setelah sekian lama
semenjak Nabi Yusuf hingga Nabi Musa dan Harun menetap di Mesir dengan waktu
yang sangat lama, namun dengan tuntunan Musa dan Harun membawa umatnya keluar
dari Mesir dan itu membuat Raja Firaun sangat
marah dan mengutuskan bala tentara dan mengejar kaum Israel sehingga
Firaun di tenggelamkan di Laut Merah, dan menyelamatkan Musa dan kaumnya keluar
dari Mesir. Kisah orang-orang Israel keluar dari mesir merupakan kisah yang
amat penting dalam sejarah Bani Israel. Peristiwa keluarnya Israel dari Mesir
merupakan catatan penting dalam membentuk kesatuan rohani dan menumbuhkan
kebersamaan satu rumpun keturunan dan membentuk karakteristik sebuah bangsa di
Kanaan.
Bani Israel sering menyalahi janji kepada Musa dan menentang hukum
Allah. Maka mereka banyak mendapatkan cobaan
dalam berbagai pengembaraan. Kemudian mereka masuk ke Kanaan yaitu yang dikatakan tanah yang di janjikan ,
mereka di pimpin oleh Yusak bin Nun merupakan sahabat Musa. Pada saat memasuki
Kanaan mereka bertingkah sangat kejam yaitu membunuh penduduk asli kanaan. Masa
kejayaan Bani Israel di Jerussalem, setelah hampir satu abad Israel menempati
Kanaan, mereka ingin ada figur yang dapat menyatukan mereka yaitu Bani Israel.
Kemudian bani Israel di pimpin oleh Daud selama 40 tahun, prestasi gemilang
dapat di capainya yang belum pernah terjadi pada periode sebelumnya. Puncak
kejayaan pemerintahan Daud adalah ketika dia menjadi penguasa atas wilayah yang
luas di kawasan Asia Barat Daya. Dia juga mampu menciptakan perdamaian dan
kesejahteraan bagi bangsa Israel. Setelah Daud wafat di gantikan Oleh Sulaiman
untuk memimpin Israel pada saat itu. Sulaiman membawa Israel pada puncak
keemasan Bani Israel. Masa pemerintahan Sulaiman kerajaan mencapai puncak
kejayaan, berhasil membangun bait suci , Bait Allah menjadi pusat kegiatan
keagamaan bangsa Yahudi. Perkembangan kerajaan juga diikuti dengan
perkembangan bidang keagamaan sebab
dalam diri Sulaiman terdapat potensi sebagai seorang pemikir ulung, hakim yang
cerdas dan bijaksana serta seorang pekerja yang ulet. Sepeninggal Sulaiman,
kerajaan bani Israel selalu terjadi pergolakan yang berkepanjangan.
Masa kemunduran Bani Israel setelah mangkatnya Sulaiman, kemudian
diganti oleh anaknya yaitu Rehobeam yang hanya di dukung oleh dua suku, Yahuda
dan Benyamin. Kerajaan Yahuda ibukotanya Jerussalem. Dan diangkat anaknya Sulaiman
lainnya oleh 10 suku lainnya yaitu Yerobeam , mendirikan kerajaan Israel dengan
ibukotanya Samaria. Pada masa perpecahan yang menjadikan kerajaan ini terbagi
dua, di awali oleh konflik internal dalam negeri mereka sendiri, mereka harus
menghadapi serangan dari bangsa lain. Antara kedua kerajaan ini pun sering
terjadi pertempuran tanpa ada penaklukan. Israel mulai berpaling pada Tuhan
Yahweh, pemujaan terhadap berhala walaupun beberapa nabi telah di utus kepada
mereka. Kehancuran kerajaan Yahuda merupakan awal masa pembinasaan dan
pembuangan. Orang-orang Yahudi mulai terpisah dari kesatuan etnis, dibuang dan
keluar dari batas-batas wilayah itu yang di kenal dengan masa “ diaspora “.
Peristiwa ini di yakini bahwa raja-raja dan rakyat telah meninggalkan aqidah
dan telah melanggar larangan Allah. Oleh karena itu, Allah menghancurkan
kerajaan mereka. Sebagai bentuk hukuman Allah, terhadap keingkaran yang telah
mereka lakukan. Kehancuran kedua kerajaan Bani
Israel tersebut mengakibatkan rakyatnya hidup terpecah belah di berbagai
daerah, dijadikan budak-budak, melakukan kerja paksa dalam membangun kota dan
lain sebagainya.
Penderitaan bangsa Yahudi yang di alami selama masa pembuangan
menyebabkan mereka selalu mengharapkan untuk dapat kembali ke Palestina,
sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, dan hidup merdeka
seperti semula. Palestina adalah pusaka yang suatu saat pasti akan kembali kepada
mereka, dan diwarisinya secara turun temurun. Harapan tersebut selalu muncul
pada setiap generasi, dan mereka berupaya dengan maksimal untuk mewujudkannya
dengan berbagai cara. Ketika masa Cyrus memimpin Babilonia, Yahudi mendapatkan
perlakuan yang baik dan itu di manfaatkan untuk kembali ke Palestina dengan
membangun kembali masyarakatnya. Kembalinya bangsa Yahudi ke Palestina tanpa
memiliki kekuasaan dan kerajaan yang berdiri sendiri. Kehancuran dalam bidang
politik tidak berdampak dalam bidang keagamaan. Mereka di bebaskan untuk
menjalankan ibadahnya, sehingga mereka menghidupkan kembali tradisi-tradisi
agama mereka. Ketika Iskandar Agung menaklukkan Persia, Yahudi pun berpindah
tangan di bawah penguasa Iskandar Agung.
Pada tahun 4 SM, Raja Herodes meninggal, Romawi menghapuskan
kerajaan Yahudi dan menjadikan daerah bagian Rumawi. Kemudian pada tahun 70 M
masa Raja Titus, bangsa Yahudi kembali
memberontak, tetapi dapat dikuasai oleh raja Titus dan bangsa Yahudi dapat di
hancurkan dan tertindas. Kota Jerussalem dan Haikal sulaiman dihancurkan dan di
reruntuhan itu didirikan kuil untuk pemujaan dewa Yupiter, sebagai objek
pemujaan orang-orang Romawi. Hancurnya kuil Sulaiman di Jerussalem pada tahun
70 M merupakan fase Great Diaspora saat kaum Yahudi kehilangan tempat tinggal
mereka dan hidup dalam pengasingan di berbagai tempat di luar Palestina.
Pada masa ini terjadi pembantaian massal terhadap orang-orang
Yahudi sehingga mereka banyak yang melarikan diri ke berbagai penjuru dunia.
Sejak itulah bangsa Yahudi bercerai berai. Mereka tidak mempunyai tanah air,
dan hidup dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa lain. Yahudi hidp terpisah
di berbagai negara, di berbagai benua. Umat Yahudi terpaksa beradaptasi dengan
bermacam-macam lingkungan sosial, tradisi, dan budaya. Namun, dimanapun berada,
mereka selalu memiliki kemampuan untuk mempertahankan eksistensi dan tradisi
keagamaan walau dalam pengasingan dan penindasan. Selama berabad-abad Yahudi
menanti seorang Messiah, seorang raja dari Dinasti Daud, seorang penyelamat
yang akan mengakhiri pengasingan atau pengucilan mereka dan mengembalikan
mereka ke tanah yang di janjikan. Ketika bangsa Rumawi menguasai Jerussalem,
lahir seorang tokoh besar dari keturunan bani Israel yaitu Isa Al Masih, yaitu
mengajak bangsa yahudi untuk kembali kepada ajaran taurat, namun itu semua di
tentang dian di kritik oleh Yahudi karena mereka telah lama menyimpang. Lalu
pada tahun 70 M mereka di usir, terpecah belah ke seluruh wilayah dan pindah ke
Hijaz, menyelamatkan diri dari keganasan Romawi mereka ini tinggal di Yastrib.
Selain bangsa Yahudi di sana adabangsa Auz dan Khazraj, mereka hidup
berdampingan. Permusuhan pun timbul di antara 3 suku ini hingga permusuhan ini
berlangsung sampai Islam lahir di Jazirah Arab.
Pada masa Nabi Muhammad, hijrah ke Madinah yaitu membuat sistem
politik dengan perjanjian tertulis yang dikenal sebagai “ piagam madinah “ .
dokumen politik yang telah di letakkan Muhammad menetapkan adanya kebebasan
beragama, kebebasan menyatakan pendapat, keselamatan harta benda dan larangan
manusia melakukan kejahatan. Ia telah membuka era baru dalam kehidupan politik
dan peradaban dunia pada masa itu. Islam berkembang sangat pesat di Madinah,
sehingga Yahudi melakukan penyerangan melalui teologis karena khawatir akan
perkembangan Islam, namun Muhammad dapat mengatasi semua itu, dan
perbuatan-perbuatan jahat mereka lainnya, sehingga mereka di usir dari Madinah
karena terukti memusuhi Islam dan ingin menghancurkan Islam.
Pada masa Daulah Umayyah berkuasa, terjadi ekspansi besar-besaran.
Islam di Spanyol. Islam di Spanyol telah mengukir prestasi kultural yang luar
biasa. Umat Islam dan Yahudi bersama-sama menghasilkan suatu peradaban yang
kemudian terbukti sangat memengaruhi semangat Renaissance Eropa.
Di masa kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, mereka di himpun dalam
Bayt Al Hikmah untuk menerjemahkan secara besar-besaran karya-karya berbahasa
Yunani, Koptik, Sanskrit dan Syria dalam berbagai bidang. Melalui perantara
merekalah Barat, di peroleh kembali khazanah intelektual Yunani yang nyaris
hilang.
Ketika raja Ferdinand dan ratu Isabella menaklukkan Granada pada
tahun 1492, sebagai kota terakhir Islam di Andalus yang diambil alih dari
kekuasaan islam, adanya populasi kaumYahudi pada saat itu. Mereka berpendapat
bahwa adanya Yahudi dapat memicu konflik. Lalu, solusinya dikeluarkan surat
perintah pengusiran. Perkampungan yahudi di Spanyol di hancurkan, sebagian
yahudi pindah ke agama kristen, tetapi mereka juga di hantui dan disiksa.
Pengusiran dan pembantaian ( Holocaust ) merupakan tragedi yang selalu muncul
dalam kehidupan komunitas umat Yahudi. Selain pengusiran di Spanyol, terjadi
pengusiran kaum Yahudi dari satu belahan Eropa ke belahan lainnya. Penindasan
dan intimidasi yang mereka alami tidak membuat mereka hancur, tetapi sebaliknya
menjadi motivasi untuk tetap mempertahankan eksistensi mereka, dan berbagai
upaya yang dilakukan untuk dapat mewujudkan harapan mereka memiliki tanah air
sendiri yang merdeka dalam satu negara dan satu bangsa yahudi.
Bab 3 Zionisme dan berdirinya negara
Israel
Bab ini terdiri dari 3 sub bab yang mana masing sub bab menjelaskan
tentang gerakan atau upaya dalam mengambil atau merebut negara Palestina , yang
mana mereka percaya bahwa Palestina adalah kota yang dimaksud “ kota yang
dijanjikan “ untuk kaum yahudi Israel. Gerakan pembaruan dalam yahudi, tidak
lansung maupun langsung berakar dari masa pencerahan yaitu gerakan pemikiran
yang timbul pada abad 18 di belahan Eropa. Gerakan ini sangat mengagungkan
pikiran, bersifat liberal, kemanusiaan dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan
dan banyak penemuan ilmiah.
Sejarah bedirinya gerakan Zionisme, yang mana di ambil dari
beberapa bahasa, dan memilki arti tersendiri dalam setiap bahasanya. Zionisme
adalah sebuah gerakan dan ideologi yang terkait dengan sejarah orang-orang
yahudi di negara pembuangan untuk
kembali ke negeri nenek moyang mereka, Palestina. Istilah Zionisme dipopulerkan
oleh bapak Yahudi Dunia, Theodor herzl, di Vienna 1895. Perkembangannya pertama
di deklarasikan secara tidak formal di Rusia, kedua mulai terorganisasi
berpusat di Romania. Ketiga, mengalami masa kebangkitan sehubungan dengan
dukungan dari Ratu Inggris yang berpusat di London dengan nama bar Zionist.
Keempat, pengakuan dunia terhadap Israel yang berpusat di Amerika Serikat.
Dukungan Inggris terhadap Yahudi muncul ketika terjadi perang dunia 1, Inggris
terlibat dalam perang tersebut melawan Jerman, dan berkerja sama dengan gerakan
Zionisme.
Migrasi Yahudi dan berdirinya Negara Israel di Palestina, pada awal
gelombang imigrasi Yahudi, hanya 24.000 Yahudi tinggal di Palestina. Ada dua
peristiwa sejarah penting yang menjadi pondasi bagi berdirinya Negara Yahudi di
Palestina pertama, perjanjian Sykes Picot 1916 antara Inggris dan Perancis yang
membagi peninggalan Dinasti Usmani di wilayah Arab, Palestina dijadikan status
wilayah Internasional. Kedua, Deklarasi Balfour tahun 1917 yang menjanjikan
sebuah negara bagi yahudi di tanah Palestina pada gerakan Zionisme.
Bab 4 Palestina dalam Lintasan
sejarah
Bab ini terdiri dari 5 subbab, yang mana dalam satu bab ini
membicarakan tentang Palestina, awalnya di bahas tentang letak geografis, letak
geografis Palestina dapat dikatakan sebagai tempat yang sangat strategis, walau
bukan tempat yang subur dengan hasil alam. Letaknya menghubungkan tifga benua,
Eropa, Asia, dan Afrika setta menguhubungkan laut Laut Tengah dan laut Merah.
Awal Palestina , bangsa Palestina ialah keturunan dari orang-orang kanaan dan
Filistin yang telah menetao tersebut secara terus menerus selama 40 abad.
Palestina pada masa sebelum kedatangan bangsa Arab, wilayah
Palestina terkenal dengan kota Jerussalem sebagai kota suci, sebagai tempat
yang di klaim oleh Umat Yahudi, Nasrani dan islam sebagai kota suci agama
mereka dan selalu menjadi ajang perebutan kekuasaan. Palestina dan Israel
sekarang ini telah dihuni oleh bangsa Yebus dan Kanaan sejak sekitar tahun 1800
SM.
Palestina pada masa Islam, Di bawah pimpinan Khalifah Umar Bin khattab yang berkuasa pada tahhun
634-644 M, setelah sebelumnya berhasil menaklukkan Kekaisaran Byzantium yang
berada di Palestina, pada tahun 641 Bangsa Arab telah menguasai seluruh wilayah
Palestina, bahkan Khalifah Umar sendiri yang menerima penyerahan kota suci
Jerussalem dari penguasa sebelumnya yang beragama Kristen, dan mengikat
perjanjian damai, yaitu semua penganut agama bebas melaksanakan ibadahnya di
kota suci jerussalem. “
Kehadiran bangsa Arab secara cepat diterima dan berbaur dengan
kehidupan masyarakat setempat. Banyak di antara mereka yang kemudian melangsungkan
pernikahan dengan penduduk Palestina. Pada masa inilah orang-orang Palestina
mengalami proses Arabisasi, baik secara etnis maupun kultur, serta sebagian
besar kemudian memeluk Agama Islam. Bangsa Arab berhasil membangun suatu
kehidupan masyarakat madani dengan menjadikan Palestina sebagai tempat terbuka
bagi berbagai suku bangsa serta tempat berziarah umat Islam, Nasrani dan
Yahudi.
Bangsa Arab mengambil alih kekuasaan atas Jerussalem pada tahun 641
M, bersamaan dengan dikuasainya Mousul, Syria dan sebagian besar wilayah
Persia, dan menjadikan Palestina salah satu provinsi dari delapan wilayah
provinsi daerah kekuasaan Islam yaitu Makkah, Madinah, Syria, Jazirah,
Bashrah,Kufah,Mesir dan Palestina. Pada awalnya, orang-orang Arab hanya
menjadikan Jerussalem sebagai tempat suci untuk menunaikan ibadah, yaitu di
Masjid Al Aqsha. Posisi Jerussalem menjadi penting pada masa kekuasaan Muawiyah
tahun 660, dalam persaingan dengan
kekhalifahan Ali bin Ali Thalib yang menguasai Makkah dan Madinah.
Pada masa daulah Umayyah berkuasa kembali membangun Jerussalem serta menjadikannya tempat suci
bagi umat Islam, Nasrani, dan Yahudi. Walaupun umat Nasrani masih tergolong
mayoritas, populasi kaum Muslimin terus bertambah. Namun, tidak demikian dengan
populasi Yahudi yang masih tetap menjadi golongan Minoritas. Oleh daulah
Umayyah, Jerussalem tidak dijadikan sebagai ibukota Palestina, melainkan kota
Ramallah yang dijadikan ibukota.
Kedatangan Islam melalui bangsa Arab ke Palestina telah membawa
pengaruh besar hingga sekarang dengan penyebaran agama Islam juga terjadi
proses “ Arabisasi “ dalam budaya dan bahasa hingga sekarang Islam dipeluk oleh
mayoritas bangsa Palestina. Di samping itu, kedatangan Islam juga telah mengukuhkan posisi kota
Jerussalem sebagai salah satu tempat suci bagi kaum Muslimin. Selain Makkah dan
Madinah di Arab Saudi. Jerussalem juga
merupakan kota suci yang dimuliakan oleh kaum Muslimin, apalagi kedudukan
Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama bagi kaum Muslimin, dan tempat Nabi
Muhammad pernah singgah dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Di samping itu, sejarah Palestina dan kota
Jerussalem sangat erat sejalan dengan penyebaran agama dan kehidupan para nabi.
Pada masa-masa awal kekuasaan kaum Muslimin, Jerussalem merupakan
tempat peribadatan yang penuh kedamaian bagi umat Islam, Nasrani dan Yahudi.
Namun, pada masa kekuasaan bangsa Saljuk, di bawah pemerintahan Khalifah Al
Hakim terjadi perlakuan yang tidak simpatik terhadap orang-orang non Muslim
yang datang berziarah ke Jerussalem, dan di tetapkan beberapa peraturan bagi
umat Kristen yang berziarah ke sana. Peraturan dirasakan sangat menyulitkan
mereka. Peristiwa ini telah menyulut terjadinya Perang Salib.
Peristiwa Perang salib dan pengaruhnya terhadap Palestina, yaitu
sangat berpengaruh terjadinya peperangan
dan akhirnya dari berbagai proses dan di perjuangkan kembali oleh Shalahuddin
Al ayyubi sehingga Palestina dapat di ambil kembali terutama yaitu masjidil
Aqsha. Palestina pada masa kekuasaan Imperium turki Usmani, di bawah pemerintahan
Mohammad ali Palestina mengalami kemajuan pesat. Mohammad Ali dapat dikatakan
sebagai peletak dasar modernisasi Palestina. Pada tanggal 23 september 1922
liga Bangsa-bangsa mengesahkan pemerintah mandat inggris atas wilayah
Palestina. Sejak itu dimulailah babakan baru dalam sejarah Palestina, yaitu
persengketaan antara bangsa Palestina dan bangsa Yahudi atas wilayah Palestina
dan kota berlangsung hingga sekarang.
Bab 5 Gerakan Nasionalisme bangsa
Palestina
Semangat Naionalisme di kalangan bangsa-bangsa Arab tumbuh pada
awal abad ke 20, seiring dengan
tumbuhnya dominasi kekuatan bangsa Eropa di Timur Tengah yang
menggantikan posisi Imperium Turki Usmani. Banyak gerakan yang didirikan oleh
Palestina untuk
Bab 6 Peranan
negara-negara Islam dalam penyelesaian konflik Israel dan Palestina
membebaskan diri dari cengkeraman yahudi yang terus menyiksa rakyat
Palestina hingga sekarang. Salah satunya yaitu PLO (Palestine Liberation
Organization ), munculnya PLO membawa perubahan kualitatif terhadap aspek-aspek
kehidupan politik dan organisasi bangsa Palestina, selain itu ada Al fattah,
ANM ( Arab Nasionalist Movement ), hamas .
Hamas berarti gerakan
perlawanan Islam, dan banyak lagi gerakan-gerakan selain ini,
Konflik Israel dan Palestina yang berlangsung sangat lama dan telah
menelah banyak korban nyawa dan harta manusia. perang juga telah menghancurkan
tatanan masyarakat, menelantarkan masa depan anak-anak dan melibatkan beberapa
negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Israel, OKI turut berperan
dalam menyelesaikan konflik di kawasan Timur Tengah itu.
Arab saudi dalam mewujudkan penyelesaian masalah Palestina
merupakan misi dan tuntutan politik luar negeri Arab Saudi yang dirumuskan
tahun 1943.
Mesir, keinginan Mesir yang kuat terhadap penyatuan Arab ini adalah
dalam rangka menghadapi Barat, pada awal dan pertengahan tahun 1960, Mesir
mrenghadapi sejumlah persoalan serius yang menyebabkan kemunduran bagi Mesir
setelah beberapa periode menikmati kesuksesan sejak masa revolusi.
OKI, semenjak permulaan abad ke 18, kondisi dunia Islam secara
politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Kekuatan Islam terakhir yang
disegani yaitu kerajaan Usman di Turki terus mengalami kemunduran.
Bab 7 penutup
Bab yang ke 7 , merupakan bab yang terakhir dalam buku ini, yang
mana bab ini hanya berupa kesimpulan penulis, dan daftar pustaka.
Bab 3 :
A.
Kelebihan
Saya suka membaca buku ini, dengan
bahasa yang jelas dan sangat mudah untuk di pahami. Tidak banyak menggunakan
kata-kata yang sulit di pahami. Dapat di baca oleh siapapun.
B.
Kekurangan
Karena ini pembahasannya yang sangat
luas, namun tidak dapat di rangkum dalam kisaran 200 halaman untuk memperjelas
kan semuanya, mungkin wajar karena, terkadang banyak tulisan yang berbicara
hanya setengah-setengah sehingga membuat kita penasaran. Dari segi tulisan, ada
beberapa kata yang di ulang, yang seharusnya tidak perlu di tulis kembali
karena akan mubazir.
C.
Rekomendasi
Saya rekomendasi kepada semua
teman-teman, dan orang- orang yang menyukai tentang sejarah Yahudi dan
Palestina. Namun, bagi saya membaca itu sangatlah penting karena dapat membuka
cakrawala dunia kita, membaca buku ini juga sangat penting bukan hanya untuk
orang yang penasaran atau peduli dengan Yahudi dan Palestina saja, namun
sepatutnya kita harus mengetahui bagaimana saudara kita Muslim yang berada di
Palestina menghadapi kekejaman dari yahudi, dan apa sebab cikal bakal perebutan
wilayah tersebut, tidak salahnya kita mengetahui sejarahnya. Buku ini bagus di
baca oleh siapa saja juga bagi pemula, karena bahasa nya bagus dan sedikit
banyak nya sudah di jelaskan di dalam buku ini apa yang anda inginkan, mengenai
semakin penasaran atau informasi yang sedikit tercover dalam buku ini,
beginilah membaca dan membuat kita terus mencari buku-buku lainnya yang tema
nya sama dengan ini.
0 Komentar