Yahudi mendapatkan kebebasan beragama, sosial dan ekonomi dengan penuh di dalam kekhalifahan islam. Di bawah naungan syariat islam, toleransi dan keadilan Al-quran, mereka mendapatkan keamanan dan ketenangan. Maka bertambahlah luaslah wilayah dan jumlah kekayaan mereka. Sebelumnya, mereka sama sekali tidak pernah merasakan kondisi seperti ini. Berbeda dengan apa yang mereka rasakan ketika mereka tinggal di Eropa dan Rusia. Mereka banyak mengalami peristiwa pahit dan krisis yang mengguncang kehidupan sosial, ekonomi dan politik mereka. Di dalam masyarakat Eropa, mereka hidup teraniaya dan terkucilkan.
Sepanjang abad pertengahan, yaitu pada abad ketiga belas dan keempat belas, sejarah Yahudi menyaksikan serial berdarag penolakan terhadap bangsa yahudi. Pada paruh akhir abad ketiga belas, mereka di usir dari Inggris dan pada abad tersebut, bangsa yahudi mengalami berbagai bentuk diskriminasi, kekejaman dan larangan- larangan dalam beraktivitas dan berpikir, akibat watak jahat mereka yang selalu menyebarkan racun di masyarakat manapun yang mereka singgahi. Demikianlah watak abadi masyarakat yahudi. Mereka berhasil mengembangkan praktek riba yang ikut berperan dalam sistem ekonomi dan politik masyarakat feodal Eropa.
Orang- orang yahudi adalah pendukung tersetia para raja dala seterunya dengan para bangsawan. Bangsa yahudi di Inggris, Perancis, Jerman dan beberapa negara Eropa lainnya hidup dalam lindungan keluarga raja. Dan para raja membutuhkan keberadaan dan aktivitas mereka . karena pajak yang di ambil dari orang- orang yahudi dengan kelicikannya dapat mengadu domba dua pihak yang bertikai di dalam masyarakat Eropa, yang mendorong para bangsawan Inggris yang berutang kepada para rentenir yahudi membakar surah- surah utang mereka kepada yahudi.
Sejarawan Yahudi, Barbara Tuchman, menegaskan bahwa akar kebencian terhadap bangsa yahudi di Eropa selama perang salib di sebabkan faktor- faktor agama dan ekonomi. Bagi orang Eropa bangsa Yahudi adalah musuh kaum kristiani. Karena itu, kelompok nasionalis, khususnya Inggris, menyiksa dan membunuhi orang- orang yahudi. Tidak hanya itu, kelompok tersebut juga merampas harta kekayaan milik mereka.
Pada masa itu, dan beberapa ratus tahun kemudian, tanah Plaestina disebut sebagai tanah suci bagi kaum Kristiani. Sampai- sampai setiap orang Inggris yang tengah meregang nyawa akan berkata “ di saat aku mati, kalian akan mendapatkan Plaestina bersemayam di hatiku “.
Pada tahun 1291, bersamaan dengan berakhirnya perang salb, raja inggris, Edward mengusir orang- orang yahudi dari Inggris . setelah peristiwa tersebut, para pemimpin puncak bangsa Yahudi di perancis, belanda dan Jerman, memutuskan bahwa inggris harus menjadi target utama pelaksanaan rencana mereka untuk memicu kekacauan total dan bertubi- tubi.
0 Komentar