Dayah Aceh Dalam Sejarah

Dayah-dayah di Aceh dari masa ke masa
Sebelum secara spesifik membahas mengenai Dayah Darussalam, peneliti ingin mengelaborasi keberadaan dari beberapa dayah-dayah yang ada dalam sejarah Aceh yang ditulis oleh A.Hasymi ( 1978 ) diantaranya :
a.       Dayah Cot Kala
Seperti telah dijelaskan bahwa dayah Cot Kala adalah pusat pendidikan Tinggi Islam pertama di Asia Tenggara, pendirinya yaitu pangeran / ulama Tengku Chik Muhammad Amin pada akhir abad ketiga Hijrah ( awal abad ke sepuluh Masehi ) letaknya kira- kira di Bayeun Sekarang.

b.      Dayah Seureuleu
Salah seorang ulama terkemuka keluaran Dayah Cot Kala yaitu Syeikh Sirajuddin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Djohan berdaulat yang memerintah pada tahun 402-450 H ( 1012-1059 M ) mengangkat Syeikh Sirajuddin mengepalai sebuah angkatan dakwah untuk mengembangkan Islam ke Lingga ( Aceh Utara ).
       Setelah berdiri kerajaan Islam Lingga, maka Syeikh Sirajuddin dengan segera membangun sebuah pusat pendidikan Islam dan dipimpinnya langsung, pusat pendidikan mana kemudian terkenal dengan nama dayah Seureuleu, dan beliau sendiri sebagai pemimpinnya terkenal dengan lakap Tengku Chik Seureulei.

c.       Dayah Blang Pria 
           Dalam zaman pemerintah maha raja Nurdin Sultan Al Kamil yang memerintah samudera pasee pada tahun 550-670 H ( 1155-1210 M ) hidup seorang ulama besar ahli hukum, pujangga dan muballigh yang terkenal namanya: Syeikh Ya’kob yang kemudian terkenal dengan nama Teungku Chiek Balang Pria, sebagai pemimpin dayah balang Pria yang beliau bangun. Beliau meninggal pada 15 Muharram 630 H ( 1233 M ) dan makam beliau terkenal dengan nama makam Teungku Jirat Raya di Blang Pria di Geudong Dayah Blang Pria adalah pusat pendidikan Islam yang terbesar dalam kerajaan Islam Samudera Pasai.

d.      Dayah Batu Karang
Seorang Ulama besar keluaran Dayah Cot Kala yang bernama Teungku Ampon Tuan ( nama kecilnya tidak jelas ) diangkat menjadi qadhi negeri batu karang pada waktu Muda Sedia memerintah kerajaan Islam benua atau teuming pada tahun 753-800 H ( 1353-1398 M ). Disamping sebagai Qadhi Teungku Ampon Tuan juga mendirikan sebuah pusat pendidikan Islam dan kemudian terkenal dengan nama Dayah Batu Karang dan beliau sendiri terkenal dengan gelar Teungku Chiek Batu karang.

e.      Dayah Lam Keuneu’un
          Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Syah Johon berdaulat, yang memerintah kerajaan Perlak pada tahun 592-622 H ( 1196-1225 M ) setelah mengirim sepasukan angkatan dakwah yang berjumlah lebih dari  300 orng ke jurusan barat untuk membawa Islam ke daerah Hindu / Buddha Indra Purwa ( Aceh Besar sekarang ). Angkatan dakwah tersebut dibawah pimpinan Syeikh Abdul Kan’an salah seorang guru besar dari Dayah Cot Kala dan Meurah Johan seorang Pangeran yang masih muda keluaran dari Dayah Cot Kala. Setelah Kerajaan Indra Purba menjadi kerajaan Islam dengan nama kerajaan Darussalam dan Meurah Johan dinobatkan menjadi rajanya yang pertama pada hari Jumat tanggal 1 Ramadhan 601 H. Dengan gelar sultan Alaiddin Djohan Syah, maka Syeikh Abdullah kan’an terus mendirikan sebuah pusat pendidikan Islam yang kemudian bernama Dayah lam Keuneu’eun dan beliau sendiri sebagai pemimpinnya terkenal dengan gelar Teungku Chik Lam Keuneu’eun.

f.        Dayah Tanoh Abay
Pada waktu Sultan Alaiddin Muhammad Daud Syah memerintah kerajaan Aceh Darussalam dalam tahun 1238-1251 H ( 1823-1836 M). Datang ke Aceh seorang Ulama besar dari Baghdad yang bernama Syeikh Idrus Bayan atas permintaan Sultan, beliau mendirikan sebuah pusat pendidikan Islam dengan mengambil tempat di Tanoh Abay, yang kemudian pusat pendidikannya itu terkenal dengan  nama dayah Tanoh Abay, dan beliau sendiri terkenal dengan gelat Tgk Chiek Tanoh Abay.

g.       Dayah Tiro
Pada waktu Sultan Alaiddin Muhammad Syah memerintah kerajaan Aceh Darussalam dalam tahun 1195-1209 ( 1781-1795 M ) hijrahlah dari banda Aceh menuju Pidie seorang Ulama besar yang bernama Syeikh Faqih Abdul Wahab haitamy, seorang ahli hukum yang terkenal. Beliau mengambil tempat tinggal di kampung Tiro dan disana pula dia mendirikan sebuah pusat Pendidikan islam yang kemudian terkenal dengan nama Dayh Tiro, dan beliau sendiri dikenal dengan laqab Teungku Chiek Tiro. Teungku Chik Tiro salah seorang pahlawan nasional Aceh.


Posting Komentar

0 Komentar