Anda tahu betul bahwa pada masa kita sekarang ini ilmu pengetahuan dan filsafat baru telah tersebar luas. Ajaran- ajarannya secara menyeluruh berbeda dengan ajaran- ajaran lama ( yang bersumber pada bangsa Yunani ). Ajaran – ajaran tersebut dalam banyak hal bertentangan dengan ajaran- ajaran islam yang telah kita kenal, demikian pula ajaran- ajaran Yunani itu. Namun para ulama Muslim pada waktu itu menerima baik ajaran- ajaran itu seolah- olah sama seperti ajaran- ajaran agama, dan ini mengakibatkan segala sesuatunya menjadi bertambah sulit.
( ilmu kuno dan ilmu modern ) kawan- kawan! Persoalan lainnya adalah, adanya perbedaan yang tajam antara penelitian yang kritis sekarang ini ( berikut hasil- hasil yang di perolehnya ) dengan ajaran yunani kuno itu, karena ajaran- ajaran ilmu kuno itu hanya didasarkan atas argumen- argumen rasional dan analogi ( pengkiasan ) saja dan tidak didasarkan atas pengalaman ( experience ) atau pun pengamatan ( observation ). Bagi para leluhur kita, sambil duduk- duduk di kamar- kamar mesjid mereka, tidak ada kesulitan apapun untuk dengan serta merta menolak ilmu- ilmu yang didasarkan atas analogi itu walaupun rasional dan di dukung oleh bukti- bukti yang masuk akal pula, dan tidak menerimanya sebagai suatu kebenaran. Akan tetapi sekarang telah muncul situasi baru yang sama sekali berbeda dengan situasi sebelumnya, karena munculnya penelitian- penelitian terhadap filsafat dan ilmu- ilmu kuno itu. Sekarang doktrin- doktrin dilahirkan dari seperangkat percobaan kealaman dan di dipertunjukkan di depan kepala mata kita. Islam sangat Rasional ajarannya, dengan bukti yang dibawakan dan Wahyu di turunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad. Al –quran yang menjadi pedoman umat Islam sangat berharga di mata dunia, Al-quran memberikan bukti- bukti yang di inginkan jika manusia tidak mempercayai agama apa yang sangat benar. Islam di bawakan dengan cara damai. Dan bukti-bukti yang di utarakan itu sngatlah Rasional. Islam bukan saja tidak memadai bagi orang yang telah mempercayainya dengan sempurna, tetapi juga tidak memuaskan fikiran orang yang masih meragukannya. Katakanlah dengan kata- kata yang sederhana bahwa islam hal itu diajarkan dengan cara sedemikian rupa dan harus diterima begitu saja sebagai kebenaran. Orang yang mempercayai islam sebagai kebenaran dengan kepercayaan yang sungguh- sungguh, hatinya akan bersaksi bahwa islam itu sendiri memang benar, walau terjadi perubahan-perubahan apapun dalam logika, filsafat dari ilmu keislaman, dan betapa pun banyaknya doktrin- doktrin islam yang tampak bertentangan dengan semuanya itu. Sikap ini cukup buat mereka yang mempercayai islam sepenuh hatinya, tetapi jelas tidak cukup bagi mereka yang menolak dan meragukannya. Lebih dari itu, sikap itu sama sekali tidak cukup bahwa pembelaan terhadap Islam hanya dilakukan dengan pengakuan lisan mengenai kebenaran Islam itu, tanpa melakukan sesuatu untuk menguatkannya di saat menghadapi pernyataan- pernyataan moderen di bidang ilmu dan filsafat itu. Pada masa sekarang, sebagaimana pada masa – masa sebelumnya , kita memerlukan teologi ( ilmu kalam ) moderen , yang dengan nya kita mampu menunjukkan ketidakbenaran ajaran- ajaran ilmu- ilmu moderen itu atau ( menunjukkan kepada mereka ) hal- hal yang meragukan atau membawa ilmu- ilmu moderen itu secara harmonis bersama- sama dengan doktrin islam itu.
0 Komentar