Santapan Daging Meugang, Tradisi Masyarakat Aceh

Di negeri indatue yaitu Aceh, mempunyai tradisi yang bermacam-macam salah satunya "mak meugang" yaitu tradisi dimana masyarakat Aceh menyembelih hewan ternak berupa sapi, kerbau, kambing untuk di olah menjadi masakan-masakan yang siap dihidangkan di dalam tengah-tengah keluarga. Tradisi ini dilakukan 3 kali dalam setahun dan tradisi ini mengandung makna religius, dikarenakan tradisi ini dilaksanakan pada saat hari-hari besar umat islam, pertama ketika menyambut bulan suci Ramadhan, menyambut datangnya 2 hari raya yaitu idul fitri dan idul adha. Tradisi ini sudah sangat mengakar di dalam masyarakat Aceh, bahkan sudah mendarah daging, tak heran jika perempatan jalan akan dipenuhi oleh para penjual daging dan para pembeli walau berdesakan dan penuh dengan keramaian tidak membuat masyarakat Aceh ciut untuk berhenti membeli daging, namun semangat mendapatkan daging tetap membara...cayooo. Mak meugang bagaimanapun kondisi ekonomi suatu masyarakat apabila tidak memasak daging atau tidak membeli daging pada hari meugang itu dianggap sangat tabu bahkan mungkin dikatakan tidak sah, walaupun harga daging sangat mahal. Jika ada masyarakat yang tidak mempunyai uang untuk membeli daging, pasti akan sangat berusaha untuk medapatkan daging,baik itu dengan mengutang atau dibantu oleh kerabat, karena itu sangat penting bagi si suami membawa pulang ke rumah untuk anak dan istrinya. Hari meugang dimana anggota keluarga berkumpul, terkadang pada hari meugang ini, orang kaya atau orang yang mendapatkan kelebihan akan mengundang anak yatim ke rumahnya untuk menyantapi makanan yang telah dihidangkan.