Makam Kandang XII

KOMPLEK MAKAM KANDANG X11


            Makam Kandang  XII terletak di Kampung Suka Ramai Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, makam ini terletak tidak jauh dari pusat kota Banda Aceh, yang membuat para pengunjung mudah untuk menjangkau tempat tersebut. Nama komplek ini adalah makam Kandang XII sesuai dengan namanya tersebut, di dalam komplek ini memang terdapat 12 makam yang beraneka ragam. Menurut penjelasan yang saya dapatkan ketika melakukan observasi bersama Dosen pembimbing beserta kawan-kawan, Nisan-nisan yang terdapat dimakam kandang 12 tersebut yaitu berasal dari Mumbai, India. Makam-makam tersebut juga beserta batu nisannya memiliki arsitektur dan bentuk yang indah, dipadukan dengan tulisan-tulisan Arab, kaligrafi, Ayat-ayat Al-quran dan juga bunga-bunga. Bentuk-bentuk makam tersebut beragam, ada yang kecil dan Besar. Bentuk Nisan yang terdapat  rata-rata bentuknya yaitu persegi empat hanya  atasnya atau hiasannya saja yang sedikit berbeda ada bercula 4 dan bercula dua namun lonjong atas nya yang juga diukir dengan indah. Tulisan arab yang banyak terdapat pada makam yaitu “ Laailaahaillallah” dengan bentuk kaligrafi. Diatas makam antara 2 nisan juga terdapat ayat Al-Quran, kaligrafi yang diukir indah pula.
Komplek makam kandang XII dimakamkan 12 orang Sultan Aceh beserta keluarganya yaitu menurut urutan nomor makam  yang terdapat dalam komplek tersebut yaitu :
1. Sultan Syamsu Syah memerintah tahun 1497-1514 M.
2. Sultan Ali Mughayat Syah memerintah  tahun 1514-1530 M.
3.  Sultan Salahuddin Ibnu Ali Mughayat  Syah memerintah tahun  1530-1537 M.
4. Sultan ali Riayat Syah Al-Qahar memerintah tahun 1537- 1568 M.
5. Sultan Husain Syah Ibnu Sultan Ali Riayat syah Al-Qahar memerintaah tahun 1568-1575.
Malikul Adil tahun 1568- 1676,  Makam nomor 6 dari Barat, Makam nomor 3 dari Barat hidup pada masa pemerintahan Ratu Tadjul Alam.  Nama –nama ini saya dapatkan menurut keterangan yang terdapat didepan komplek makam.
Nisan-nisan pada makam ini ada beberapa yang sudah patah, ada juga yang masih utuh, itu disebabkan karena lamanya umur Nisan. dan akibat kurangnya perhatian dari masyarakat Aceh itu sendiri. yang seharusnya makam-makan para Raja yang pernah membawa kejayaan yang gemilang di bumi Aceh ini, agar lebih menjaga dan mengenal sejarahnya. 

Posting Komentar

0 Komentar