Samalanga Kota Para Santri



Kota yang mengagumkan, sejuk, aku fikir kota itu selalu sejuk,  namun tak sesejuk Takengon namun Asri untuk dinikmati,  dengan udaranya tidak sepanas di tempat yang lain, tenteram dan damai. jika di Yaman dikatakan sebagai kota para wali , aku berani menyebutkan kota para ulama untuk samalanga, Aceh , Indonesia.  Kota samalanga, siapa yang tak tau ? bagi orang Aceh bahkan seluruh Aceh sangat familier sudah, itulah Samalnga  kota para santri yang menuntut ilmu , disana banyak terdapat dayah- dayah yaitu tempat pengajian atau kajian ilmu-ilmu Agama, mempelajari kitab-kitab kuning dan kota nya para wanita bercadar , sungguh mengagumkan.
Kekompakan yang diciptakan di dayah juga sangat seru, semuanya hampir berbarengan seperti shalat jamaah yang 5 waktu  dan mereka juga sangat menikmati hari-hari dengan menikmati ilmu yang diberikan. dan sangat hormat terhadap guru.  

Mereka sangat menghormai gurunya atau dikatakan" ta’zim keu guree ", dua hari yang lalu, aku mengunjungi kembali kota tersebut aku merindukan tempat itu, yang sudah lama tidak ku datangi setelah aku mondok  3 tahun disana. Aku mengunjungi kawan-kawan ku yang masih menetap disana , kehidupan mereka sedikit berbeda, dulunya kami tidak boleh memakai kendaraan dan alat komunikasi apapun, sekarang mereka bisa memakai motor ataupun sepeda untuk ke kampus yang jaraknya cukup jauh untuk berjalan kaki.
Kekagumanku terletak ketika aku dan kawan-kawan ingin keluar komplek dengan mengendarai sepeda motor, ketika kami keluar pagar, terdapat seseorang yang sangat dihormati “ guree ( guru ) “ , namun apa yang terjadi ? mereka tidak melanjutkan menaiki sepeda motor nya ,mereka  turun lalu mendorongnya ketika melewati sang guru ,cukup jauh untuk mendorong sepeda tersebut, hingga mereka menaiki sepeda motornya kembali ketika jauh berada dari hadapan sang guru. Membuatku heran sekaligus mengagumkan. Namun itulah  etika , kepatuhan,  rasa hormat kepada guru, menghormati orang tua . Di tempat lain aku tidak pernah menndapatkan etika yang seperti itu , ta’zim keu guree demi keberkahan nya ilmu yang ditimba.


Semoga bermanfaat. 

Posting Komentar

0 Komentar